Kamis, 31 Oktober 2013

PRAMUKA DAN PMR SMPN 7 KENDARI



PRAMUKA DAN PALANG MERAH REMAJA (PMR) SMP NEGERI 7 KENDARI
Assalamua’alaikum, sob,,,, kali ini saya akan menampilkan informasi tentang kegiatan kepramukaan dan palang merah remaja di SMP Negeri 7 Kendari 
Pramuka
Gerakan pramuka sebagai satu-satunya wadah pendidikan non-formal menggunakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.
Latihan kegiatan pramuka di smpn 7 kendari, sering dilaksanakan pada hari sabtu. Sekitar pukul 09.00-11.00 wita. Selama tahun ajaran 2013/2014 (15 Agustus), sampai saat ini (26 Oktober), telah banyak kami mempelajari materi kepramukaan, diantaranya mengenai sandi morse, semaphore, jenis-jenis simpul, dan sebagainya.
Ø  Sekilas Tentang Latihan Gerakan Pramuka Di SMPN 7 Kendari


                                    
                                                  








  



          

                        Latihan pembuatan gapura                                                                                                 latihan pembuatan menara bom
                                                                                                                                                      
                
                                          Yel-Yel Pramuka SMPN 7 Kendari
                                                          Gudep Sewangi
Hello my friend, how are you to day
I hope you fine like everyday
Ow..o… same times you must now
Spirit and scouting
And say now gudep sewangi is the best
Helo kawanku, apa kabarmu hari ini
Kuharap kau baik seperti biasanya
Ow..o.. mungkin kau harus tahu semangat dari pandu itu
Dan katakan SMP 7 is the best

Ø  Istilah Gerakan Pramuka Dan Pramuka
kepramukaan adalah proses pendidikan yang dimana-mana di seluruh dunia sama, maka marilah memahami apa sebenarnya gerakan pramuka dan pramuka itu.
Gerakan pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi kepramukaan seperti pandu rakyat Indonesia, kepanduan bangsa Indonesia, hizbul wathon dan lain-lain. Sekarang hanya ada satu organisasi yang disebut gerakan pramuka. Di Negara lain nama organisasi kepramukaan berbeda-beda, antara lain Persatuan Pengakap Malaysia, Kapatirang Scouting Philipinas, Boys Scouts Of America, dan sebagainya.
Pramuka merupakan sebutan dari anggota gerakan pramuka, yang berusia antara 7-25 tahun, dan berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu sebagai pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, dan pramuka pandega. Kelompok yang lain yaitu Pembina pramuka, andalan pelatih, pamong saka, staf kwartir, dan majelis pembimbing. Selain itu, kata pramuka juga dapat diartikan sebagai singkatan dari kata praja muda karana yang berarti rakyat muda yang suka berkarya. Yang perlu diperhatikan adalah istilah scouting, padvinderij, kepanduan dan kepramukaan, mengandung pengertian yang sama.
Ø  Sejarah Singkat Gerakan Kepramukaan Sedunia
1.          Pengalaman Baden Powell
Lord Robert Baden Powell Of Gilwell, lahir pada tanggal 22 februari 1857 di London, Inggris. Namanya yang sebenarnya adalah Robert Stephenson Smyth. Ayahnya seorang profesor Geometry di universitas Oxford, bernama baden powell, yang meninggal dunia ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman-pengalaman baden powell sejak kecil yang berpengaruh terhadap adanya kegiatan pramukaan adalah sebagai berikut :
a.    Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapatkan pembinaan watak dari ibunya.
b.   Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga, dan sebagainya ia dapatkan dari kakak-kakaknya.
c.    Baden powell selalu disenangi oleh teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka main musik, bersandiwara, berolahraga, mengarang, dan menggambar.
d.   Pengalaman di India sebagai Pembantu Letnan pada resimen 13 kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang dan diketemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca indara kepada Kimball-o’hara.
e.   Pengalaman terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari, yang kekurangan makanan.
f.     Pengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Sejarah kepramukaan sedunia, diantaranya sebagai berikut :
a.       pada awal tahun 1908, BP selalu menulis cerita pengalamannya sebagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya itu kemudian terbit sebagai buku “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar keseluruh negeri Inggris, bahkan ke Negara-negara lainnya, dan berdirilah dimana-mana organisasi kepramukaan, yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang yang disebut Boy Scout.
b.      Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides atas bantuan Agnes, adik perempuan Baden Powell dan kemudian diteruskan oleh Ny. Baden Powell.
c.       Pada tahun 1916, berdiri kelompok pramuka usia siaga, yang disebut CUB atau anak srigala dengan buku The Jungle Book, berisi cerita tentang Wongli anak didikan rimba, yaitu anak yang dipelihara di hutan oleh induk srigala, karangan Rudyard Kipling sebagai cerita pembungkus kegiatan CUB tersebut.
d.      Pada tahun 1918, BP membentuk Rover Scout yaitu pramuka usia penegak, untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun, tetapi masih senang giat dibidang kepramukaan. Tahun 1922, BP menerbitkan buku Rovering To Success yang berarti mengembara menuju bahagia, yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam menghadapi hidupnya, agar mencapai kebahagiaan. Buku tersebut mengambarkan tentang seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya sendiri menuju ke pantai bahagia, dan dihadapannya terdapat karang-karang yang berbahaya, yaitu karang perjudian, karang wanita, karang minuman keras dan merokok, karang mementingkan diri sendiri dan mengorbankan orang lain atau munafik, karangan tidak bertuhan, dan sebagainya.
e.       Pada tahun 1920, diselenggarakan jambore sedunia, di Arena Olympia, London. BP telah mengundang organisasi pramuka dari 27 negara, dan pada saat itu BP dianggap sebagai “Bapak Pandu Sedunia” atau Chief Scout Of The World.
Tahun 1924 jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark.                                                           
Tahun 1929 jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris.
Tahun 1933 jambore IV di Godollo, Budapest, Honggaria.
Tahun 1937 jambore V di Vogelenzang, Bloemendaal, Belanda.
Tahun 1947 jambore VI di Moisson, Prancis.
Tahun 1951 jambore VII di Salz Kamergut, Austria.
Tahun 1955 jambore VIII di Ontario, Kanada.
Tahun 1957 jambore IX di Sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris.
Tahun 1959 jambore X di Makiling, Philippina.
Tahun 1963 jambore XI di Marathon, Yunani.
Tahun 1967 jambore XII di Idaho, Amerika Serikat.
Tahun 1971 jambore XIII di Asagiri, Jepang.
Tahun 1975 jambore XIV di Lillehammer, Norwegia.
Tahun 1979 jambore yang seharusnya di Neishaboor, Iran, tetapi dibatalkan.
Tahun 83 jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada.
f.     pada tahun 1914 BP mulai menulis petunjuk untuk kursusu Pembina pramuka. Rencana ini baru dapat dilaksanakan mulai tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama w.s. De Bois Mac Leren, BP mendapat sebidang tanah di Chingford, yang digunakan sebagai tempat penddidikan Pembina pramuka. Tempat ini terkenal dengan nama Gilweell Park.
g.    sejak tahun 1920, dibentuk dewan internasional dengan 9 orang anggota dan biro sekretarisnya yang berada di London, Inggris.
Ø  Sifat Kepramukaan
Resolusi konperensi kepramukaan sedunia tahun 1924, di konpenhagen, Denmark. Menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
a.    Nasional, yang berarti bahwa suatu organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di suatu Negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara.
b.   Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di Negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesame pramuka dan sesame manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku, dan bangsa.
c.    Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat digunakan dimana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.
Ø  Fungsi Kepramukaan
Adapun fungsi dari kepramukaan adalah sebagai berikut :
a.       Kegiatan menarik bagi anak dan pemuda ;
b.      Pengabdian bagi orang dewasa; dan
c.       Alat bagi masyarakat atau organisasi.
Ø  Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap anggota pramuka yang :
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan
Ø  Keanggotaan
1.    Anggota Gerakan Pramuka terdiri dari anggota muda dan anggota dewasa. Anggota muda adalah peserta didik gerakan pramuka yang dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya :
a.   Golongan Siaga, dengan tingkatan mula, bantu, dan tata, merupakan anggota yang berusia 7 s.d. 10 tahun;
b.  Golongan Penggalang, dengan tingkatan ramu, rakit, terap, merupakan anggota yang berusia 11 s.d. 15 tahun;
c.   Golongan Penegak dengan tingkatan bantara, laksana, merupakan anggota yang berusia 16 s.d. 20 tahun.
2.    Golongan Pandega merupakan anggota yang berusia 21 s.d. 25 tahun Anggota yang berusia diatas 21 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas :
a.     Tenaga Pendidik yang terdiri atas :
·         Pembina Pramuka
·         Pelatih Pembina
·         Pembantu Pembina
·         Pamong Saka
·         Instruktur Saka
b.    . Fungsionaris terdiri atas :
·         Ketua dan Andalan Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
·         Staf Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
·         Majelis Pembimbing (Gugus Depan s.d. Nasional)
·         Pimpinan Saka (Cabang s.d. Nasional)
Ø  Prinsip Dasar Dan Metode Kepramukaan
Prinsip dasar dan metode kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lain.
Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa prinsip dasar dan metode kepramukaan bertumpu pada :
§  Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
§  Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesame hidup dan alam seisinya;
§  Kepedulian terhadap diri pribadinya;
§  Ketaan kepada kode kehormatan pramuka;
Ø  Satya
Adapun maksud dari satya itu, adalah :
§  Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
§  Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara suka rela menerapkan dan mengamalkan janji; dan
§  Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, social dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakt lingkungannya.
Satya ada dua, yaitu :                                             
1)      Dwisatya, yaitu satya untuk anggota siaga. Adapun uraian selengkapnya yaitu :
                  Dwisatya
                          Aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
ü  Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga;
ü  Setiap hari berbuat kebaikan.
2)      Trisatya, yang dibagi menjadi dua, yaitu :
a)   Trisatya untuk penggalang, yang selengkapnya berbunyi :
                  Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
ü  Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila;
ü  Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat;
ü  Menepati Dasa Dharma.
b)      Trisatya untuk penegak dan pandega, yang selengkapnya berbunyi :
                  Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
ü  Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila;
ü  Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat;
ü  Menepati Dasa Dharma.
Ø  Dasa Dharma
Dharma dibagi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu :
1) Dwidarma, untuk anggota tingkatan siaga. Selengkapnya berbunyi :
             Dwidharma
ü  Siaga berbakti menurut ayah bundanya;
ü  Siaga berani dan tidak putus asa.
2) Dasadharma, untuk anggota tingkatan penggalang dan keatas. Selengkapnya berbunyi :
Dasadharma Pramuka
Pramuka itu :
ü  Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
ü  Cinta alam dan kasih saying sesama manusia;
ü  Patriot yang sopan dan kesatria;
ü  Patuh dan suka bermusyawarah
ü  Rela menolong dan tabah;
ü  Rajin, terampil, dan gembira;
ü  Hemat, cermat, dan bersahaja;
ü  Disiplin, berani, dan setia;
ü  Bertanggungjawab dan dapat dipercaya;
ü  Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Ø  Lambang Gerakan Pramuka
Lambing gerakan pramuka adalah gambar bayangan tunas kelapa.


                                                Gambar Lambang Gerakan Pramuka


Ø Palang Merah Remaja (PMR)
Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Ø  Sekilas Mengenai Latihan PMR SMPN 7 Kendari
PMR di SMPN 7 Kendari, juga dilaksanakan setiap hari sabtu. Berikut kutipannya;
                                                   Keadaan UKS SMPN 07 kendari
Ø  Pendidikan Dan Pelatihan PMR
Ø  Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll) dan bertujuan memberitahukan pengetahuan dasar kepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kegiatan kemanusiaan.
Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan Diklat untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja di sekolah.
PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR, yaitu :
1.      Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
2.      Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
3.      Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
4.      Remaja adalah kader relawan.
5.      Remaja calon pemimpin PMI masa depan.
Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:
1.                  Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.
2.                  Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
3.                  Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.
4.                  Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya.
5.                  Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.
   Ø  Jumbara
JUMBARA atau Jumpa Bhakti Gembira adalah salah satu kegiatan besar organisasi PMI disetiap tingkatan untuk pembinaan dan pengembanganPMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka. Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan PMI . Ada jumbara tingkat Kecamatan, kabupaten/kota , Provinsi dan Jumbara Nasional. dimana pelaksanaanya disesuaikan dengan kemampuan PMI di wilayah yang bersangkutan.
   Ø  Tribakti PMR
Setiap anggota PMR memiliki tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR tersebut adalah :
1.                  Meningkatkan keterampilan hidup sehat
2.                  Berkarya dan berbakti kepada masyarakat
3.                  Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
   Ø  Tingkatan PMR
Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya, yaitu :
1.                  PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Syal/slayer yang digunakan berwarna Hijau;
2.                  PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Syal/slayer yang digunakan berwarna Biru Langit; dan
3.                  PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-20 tahun). Syal/slayer yang digunakan berwarna Kuning cerah.
    Ø  Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah Internasional
Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama "7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).
·                  Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.
·               Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata adalah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.
·               Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.
·               Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.
·               Kesukarelaan
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
·               Kesatuan
Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah satu lambang yang digunakan Palang merah atau Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.
·            Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu sama lain.
   Ø  Lambang Palang Merah
Lambang Palang Merah tidak hanya memiliki satu lambang, tetapi memiliki tiga lambang yang sering disebut dengan “tiga lambang satu tujuan”.

   



                                                                        







                                              Gambar tiga lambang Palang Merah